Minggu, 30 November 2008

Elizabeth D Inandiak

Dari nya aku banyak belajar tentang :"Harus kita kenali kebatilan di ambang jalan kebatinan"

Law of Attraction


Saya pada tanggal 11 November 2008 secara kebetulan bertemu dengan Ibu Elizabeth D Inandiak. Menjadi menariknya adalah kata kebetulan, karena kebetulan disini adalah bukan kebetulan tetapi ini adalah bukti dari Hukum Ketertarikan (Law of Attraction). Saya dan Beliau adalah sama-sama gemar mempelajari spiritual. Yang membedakannya adalah saya seorang Islam - Jawa dan Elizabeth adalah wanita Katholik - Perancis.


Kalaupun saya belajar tentang spiritual bukan berarti agama yang saya peluk belum bisa mengakomodasi semua kebutuhan diri saya, tetapi semata-mata dengan belajar spiritual, kita masing masing bisa lebih mudah memahami essensi agama dan mudah menembus sekat-sekat agama, yang kadang berbeda tetapi tidak untuk dipermasalahkan karena sekarang ada kecenderungan orang mengartikan agama dengan sempitnya guna memenuhi kebutuhan praktisnya. Bukan itu yang sebenarnya essensi dari beragama, maka dari itulah diskusi pada saat itu, Elizabeth membedah karya Novel spiritual nya menjadi sangat luar biasa, dia yang katholik bisa menghormati Islam dan budaya jawa dalam karya Centhini - Kekasih Yang Tersembunyi. Dan saya sebagai orang Islam-jawa sangat takjub atas keuletan dan keakurasiannya dalam meneliti Serat Centhini dan tanpa harus ragu mengatakan bahwa inilah nafas spirit dari Elizabeth yang telah mengantarkan dirinya menembus rasa diri dan keegoan lainya sehingga menunjukan kualitas spriritual yang luar biasa dari ELizabeth.


Saya selalu ingin belajar dan bertemu dengan tokoh-tokoh spirit dan dalam benak saya terus tertanam keyakinan bahwa saya akan bertemu mereka dan satu per satu Semesta telah menfasilitasinya sehingga saya bertemu dan bisa belajar dari padanya.



Kembali ke hukum tadi, kita semua harus selalu berpikir positip karena "Tidak ada yang tidak bisa yang ada adalah tidak mau". Allah selalu akan memberikan semua hal seperti yang ia sangkakan kepadaNya, dan Kristen pun mengakui hal ini seperti dalam kata bijak "kau apa yang kau pikirkan". Sedangkan Budha mengatakan " Tidak ada kata tidak bisa yang ada tidak mau"



Menjadi nyata dan bagaiamana proses nya serahkan kepada Semesta sehingga tugas kita adalah menanamkan dan membahasakan dalam benak kita bahwa sesuatu yang terjadi adalah kehendakNya dan tanpa mengurangi upaya-upaya menjadikannya.

It's Me - Muhammad Tunggul Wijanarko


Sebagai orang yang sedang berusaha berpikir positif dan optimis, saya sempat terperanggah saat menyadari begitu banyak isi pikiran dan suara-suara batin yang justru berpotensi merusak berbagai hubungan baik yang sedang saya bangun dan cita-cita yang sedang saya perjuangkan. Sehingga dari inilah saya yakin tidak ada tidak kecuali hidup adalah proses belajar. Ya, Long Life education, belajarlah dari ayunan hingga akhir lagu kehidupan kita masing masing.

Kalaupun saya pernah menyadarinya, justru di saat saya sedang sengaja menyendiri ( meditasi ) dan muncul berbagai hal, bak layar komputer yang multi task sehingga saya melihat berbagai "peta diri" saya sendiri. Semakin dikejar semakin tidak dapat di raih semakin kita melepas kemelekatan nya malah semakin nyata, itulah refleksi diri. Dari sinilah saya sangat bersyukur dibesarkan dalam keluarga yang sangat menyayangi dan mendidik saya seperti menjadi seperti sekarang ini. Orang tua saya telah memberikan bekal yang lebih dari cukup untuk proses hidup hingga sekarang meski hingga sampai saat ini saya belum menjadi yang terbaik bagi mereka.

Titik kesadaran saya justru setelah saya bisa belajar dan mengerti hidup yang berbagai warna dan untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang pertama kepada Allah Ta'alla, Orang Tua yang selalu mengajari dan mendidik, semua Guru saya, Mbak Yudhid Kolopaking - beliau lah yang tidak pernah capek mensuport saya untuk mempelajari spiritual dan bahkan memfasilitasinya. Mas Kus yang memberikan kesempatan saya untuk belajar Damma, para sahabat dan tentunya pengalaman hidup saya yang telah memprintkan saya menjadi seperti sekarang ini.