Minggu, 22 Maret 2015

Si Kunir -Dieng : I'am come back again

Catatan saya tentang mbolang ini sebenarnya sangat konyol, bodoh dan dungu. Saking semangatnya ikut kegiatan mbolang - plesiran kere hore ini saya pun harus mengulang dua kali. Dungunya,  ketika pertama kali menginjakan kaki di Desa Sembungan Dieng (27 Mei 2014) saya nggak merasa kurang sesuatu apapun. So, keputusan nanjak sich oke-oke wae. Ternyata sodarah-sodarah hanya kurang 300 M dari Puncak Si Kunir tiba-tiba saya harus meng ACC adat pagi, mboker. (Pikir saya waktu itu : kalau saya nekat mboker di semak-semak pasti kurang beradab - saya bukan orang primitif dan seketikan itu saya ijin kepada ketua rombongan bahwa saya harus turun mencari MCK). 
Kecewa dan dendam jelas terlihat pada wajah saya maka dari itu tanggal 8 November 2014 saya putuskan nanjak kembali dan harus sampai di puncak Si Kunir, pokoke kudu. Sampai-sampai kepala suku - Trip Operator nya heran, kok ikut lagi, tanyanya. 
Dan jawaban saya simple, "Aku belum punya dokumentasi photo di puncak itu khan?".
Subhanallah - puncak gunung itu sangat tinggi ya, dan anehnya meskipun tingginya kaya jabal ngad, suasana di sana kaya alun-alun. Ratusan orang sedang menikmati keindahan alam secara bersama-sama dan pastinya kemacetanpun terjadi ketika semua pendaki menuruni Gunung Dieng itu.


Tidak ada komentar: