Menempatkan diri untuk menikmati musik keroncong adalah
kehormatan tersendiri bagi saya. Dan pemberitahuan performn Endah Laras
sudah satu minggu sebelumnya saya ketahui ketika mengunjungi Balai Soedjatmoko
Solo. Jujur saya langsung merasa “harus” nonton dan saya harus bisa menikmati
konser dari ikon baru musik keroncong. Bisa jadi memang malam ini adalah
keberuntungan yang bertubi-tubi saya peroleh. Mulai dari hujan yang reda ketika
berangkat, memperoleh MP3 dari konser tersebut hingga posisi duduk yang cukup
menguntungkan – di depan dan nyaman. Apalagi di sebelah saya tiba-tiba hadir
seorang penulis kawakan – Bp Kastoyo. Lengkap sudah saya perjalanan malam ini.
Kenapa? Karena saya memang sudah lama pengin punya akses dengan penulis profesional
agar saya lebih mahir dalam bertutur dalam tulisan dan juga tips-tips
praktik tentunya. Puji Tuhan – Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Mu yang
telah memberikan karunia luar biasa ini.
Kembali ke cerita semula saya datang ke balai itu, adalah seorang yang bernama Endah Laras – vokalis putri terbaik
yang dimiliki Solo bahkan Indonesia. Bisa saya gambarkan suasana malam ini di
Balai Soedjatmoko yang luar biasa penuh padahal yang digelar hanyalah musik keroncong.
Bahkan ada beberapa orang asing dan keluarga Indonesia yang memang penikmat
seni berkumpul menjadi satu hanya dengan satu tujuan, mendengarkan suara emas
dari mbak Endah. Ada perasaan bangga sekaligus syukur yang mendalam ketika saya
melihat opening dari Mbak Endah dengan di iringi Rebab oleh pemain muda
berbakat. Eksotis sekali sampai-sampai saya membayangkan seandainya Vanesa Mae
melihatnya pasti dia ingin juga main rebab – biola Jawa. He he he he he. Belum
lagi ketika Mbak Endah CS – ada kakak adik keponakan membawakan lagu dolanan
yang sangat apik. Wuihh saya jadi ingat masa kecil saya dengan tembang dolanan
yang sudah nggak asing lagi di telinga – “Kupu Kuwi, Menthok-Menthok”, dst. Dan
yang nggak kalah seru adalah ketika Mbak Endah menyanyikan lagu Crying Rahwana,
saya takjub dengan cengkok Sunda yang sangat pas dan sulit dipercaya kalau Mbak
Endah sebenarnya sinden Jawa. Dan penutup konsernya juga luar biasa karena
konser juga kedatangan Mas Djadug, Cak Diqin dan beberapa seniman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar